Unik! Di Madiun ada wisata kuliner berkonsep tradisional dan cara pembayaran yang diluar nurul

 


Pasar Pundensari merupakan tempat kuliner tradisional yang berlokasi di Jl.Golek, Palempayung, Desa Gunungsari, Kec.Madiun, Kab.Madiun, Jawa Timur. Tepatnya berjarak 2,8 KM dari pintu tol Solo-Kertosono. Pasar Pundensari hanya buka di hari Minggu saja pada pukul 06.00 – 11.00 WIB. Disini menawarkan berbagai menu tradisional, hingga 252 menu berbeda. Ada aneka minuman diantaranya es dawet jabung, wedang uwuh, wedang jahe, wedang tomat, teh tarik, susu jahe dan lainnya. Ada pula permakanan berat seperti nasi pecel, nasi gudeg, nasi jagung, nasi krawu, lontong opor, tahu campur dan masih banyak lagi. Tak berhenti di makanan berat, ada juga banyak menu jajanan tradisional yang wajib dijajal saat berkunjung ke Pasar Pundensari ini, seperti gorengan fresh dari wajan, jadah bakar, jasuke, gempol, klepon, pentol corah, mendut dan masih banyak lagi.

Tidak hanya unik dengan menu-menunya yang tidak boleh sama dengan pedagang yang ada di sana, namun juga cara pembayaranya yang berkonsep barter ala zaman dulu. Ketika tiba di lokasi, kita akan dihadapkan dengan loket penukaran uang. Jadi ketika kita masuk kita diberi pilihan bambu dengan nominal 20 ribu, 10 ribu, 5 ribu, 2 ribu, dan setibu rupiah. Bambu-bambu itu diberi warna yang berbeda untuk menunjukkan nilai nominal yang berbeda pula. Saat sudah berada di kios, kita hanya perlu memesan dan memberikan bambu sesuai dengan nominal yang sudah terpampang di daftar menu. Tenang, apabila kita telah selesai berbelanja di Pasar Pundensari namun uang bambu kita tersisa, masih bisa ditukarkan kembali menjadi uang semula saat hendak meninggalkan lokasi.

Wisata ini sangat cocok menjadi alternatif pilihan liburan saat weekend, karena akan cocok ke segala jenjang usia. Disediakan berbagai macam fasilitas seperti banyak pilihan bangku tempat makan, toilet yang bersih, area bermain anak, dan live perfomance. Sembari menimati hidangan yang telah dibeli, pengunjung dapat menikmati angin semilir sawah diiringi pertunjukan musik yang setiap pekannya berganti tema seperti akustik, gamelan, keroncong, campursari, angklung, dan sebagainya. Selain penampilan musik, juga diselingi penampilan yang berbeda tiap pekannya seperti tari dan pencak dari sanggar maupun perguruan yang ada di Madiun. Hal itu menambah daya tarik tersendiri supaya pengunjung tidak jenuh maupun bosan dengan penampilan yang sudah sudah.

Ada pula fakta menarik lainnya mengenai Pasar Pundensari, yaitu para pedagang harus mengenakan baju adat yang telah disepakati, menu tidak boleh sama dengan pedagang pedagang yang ada di sana, pedagang merupakan warga asli desa Gunungsari yang kesehariannya heterogen, no plastic sehingga para pedagang harus menggunakan peralatan untuk menjual produknya, tiap pedagang wajib mengikuti kerja bhakti pada hari sabtu, para pedagang wajib mengikuti pertunjukan tari pada pukul 08.30 WIB, setiap pedagang yang melanggar akan dikenai sanksi berupa denda Rp.100.000, dan banyak hal hal unik yang membuat pasar ini tidak pernah sepi pengunjung saat jam oprasional.


Penulis : Hamidah Nurhayati Karmun (24111774103)


Komentar